Pembelajaran IPS Daring
Setrategi Pembelajaran IPS Daring
Oleh:
Nur Said Manfaluti, S.Pd.*)
Pandemi virus Corona
(Covid-19) di Indonesia mengharuskan sekolah menghentikan proses pembelajaran
tatap muka. Sebagai gantinya, pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran jarak
jauh atau remote learning. Pembelajaran secara daring saat ini sesuai dengan
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020. Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga berupaya membangun
kerjasama dengan berbagai pihak yang fokus mengembangkan sistem pendidikan
daring (dalam jaringan).
Pembelajaran jarak jauh
menuntut peserta didik belajar secara mandiri. Menurut Supardi (2011: 186-187)
salah satu dari tujuan pembelajaran IPS adalah melatih belajar mandiri,
disamping berlatih untuk membangun kebersamaan, melalui program-program
pembelajaran yang lebih kreatif inovatif. Pada masa pandemi Covid-19 ini, peserta didik juga harus
siap beradaptasi dengan perubahan pembelajaran yang diatur oleh sekolah. Remote learning dapat dipandang lebih
bebas dan fleksibel karena diakses dari rumah.
Menurut Supardi (2011:
182) pendidikan IPS lebih menekankan pada keterampilan yang harus dimiliki
siswa dalam memecahkan masalah, baik masalah yang ada di lingkup diri sendiri
sampai masalah yang kompleks sekalipun. Intinya, pendidikan IPS lebih
difokuskan untuk memberi bekal keterampilan memecahkan masalah yang dihadapi oleh
siswa. Berdasar beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pendidikan IPS di sekolah merupakan mata pelajaran terpadu atau terintegrasi
dari beberapa disiplin ilmu sosial dan humaniora serta fokus pada keterampilan
diri siswa agar menjadi warga negara yang baik dan mampu menyelesaikan masalah
di lingkungannya.
Menurut hemat penulis
ada empat strategi agar pembelajaran IPS daring dan jarak jauh dapat dilakukan
dengan efektif yaitu: .Pertama menetapkan
manajemen waktu, mengatur waktu belajar
dengan teratur. Siapkan dengan fokus tugas yang akan diberikan kepada peserta
didik. Hal ini lebih mudah dijalani jika pemberian tugas sesuai dengan jadwal
pelajaran yang diterapkan. Berbeda jika kita
sebagai pendidikan memberikan fleksibilitas penuh kepada peserta didik untuk
mengatur sendiri jadwal belajar mereka. Bagi peserta didik yang belum terbiasa
belajar mandiri, biasanya akan mengerjakan tugas-tugas di menit-menit terakhir
tenggang waktu yang ditetapkan. Oleh sebab itu, membiasakan diri untuk belajar
dan mengerjakan tugas di awal waktu adalah keterampilan yang mesti ditanamkan
kepada siswa yang melakukan remote learning.
Kedua persiapkan
teknologi yang dibutuhkan, peserta didik harus mengetahui peralatan-peralatan
apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Tidak semua peserta
didik dalam hal ini orang tua/wali murid sudah memiliki perelatan untuk mendukung
belajar daring yang memadai, oleh karenanya perkakas teknologi seperti
komputer, smartphone, atau tablet menjadi penting, dan terutama juga jaringan
internet yang laik.
Ketiga belajarlah
dengan serius, kesalahan yang sering dilakukan peserta didik adalah tidak fokus
ketika melakukan remote learning. Selama melakukan pembelajaran di internet,
terdapat banyak sekali distraksi yang mengganggu proses pembelajaran. Godaan
untuk menonton video, mengakses media sosial, hingga membaca-baca konten berita
secara impulsif seringkali dilakukan oleh pesrta didik. Oleh sebab itu, penting
bagi peserta didik untuk berusaha fokus dan konsisten selama waktu belajar yang
ditetapkan. Hindari segala macam distraksi yang berpotensi mengganggu proses
belajar. Jika memungkinkan, tetapkan ruang khusus untuk belajar dan menjauhkan
diri dari gangguan anggota keluarga yang lain.
Keempat menjaga
komunikasi dengan guru dan teman kelas, bagi yang belum terbiasa melakukan
remote learning, maka harus menyesuaikan diri untuk terus visible dan
berkomunikasi tanggap dengan guru atau teman kelas lain. Hal yang harus
dibutuhkan, diadakan grup khusus untuk membahas tugas IPS yang dibebankan kepad
peserta didik. Kendati tidak harus dilakukan dengan tatap muka, komunikasi
mesti terjalin dengan baik untuk menghindari kesalah pahaman. Gunakan
momen-momen semacam ini untuk mengasah keterampilan komunikasi daring yang
dilakukan. Jika memang belum yakin dengan hasil tugas yang diberikan, segera
hubungi komunikasikan dengan peserta didik. Lakukan sesegera mungkin untuk
menunjukkan komitmen bahwa kita serius dalam pembelajaran daring.
Kendati banyak peserta
didik merasa kesulitan melakukan remote learning, jika sudah terbiasa, hal ini
malah memberi kebebasan dan fleksibilitas tersendiri, yang tidak ditemui pada
kegiatan pembelajaran di ruang kelas. Di tengah penyebaran wabah Covid-19,
pembelajaran daring semacam ini justru dapat menjadi alternatif jitu sebagai
ganti pertemuan kelas atau pembelajaran tatap muka.
4 langkah yang inspiratif ...
BalasHapusSama" belajar, terima kasih
Hapus